REALITAS.CO.ID – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Gorontalo menggelar bakti sosial (Baksos) pembangunan rumah yang rusak dampak bencana alam puting beliung di Desa Timuato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia lewat Bank Mandiri menyalurkan bantuan bahan rumah (BBR) berupa uang tunai bervariasi, mulai dari Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 25 juta untuk satu unit rumah yang terdampak angin puting beliung.
Kepada media ini, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Gorontalo, Sagita Wartabone mengatakan, ada dua rumah yang nantinya akan dibantu Tagana Gorontalo dalam pengerjaan bersama masyarakat.
“Ini merupakan permintaan dari Kepala Desa Timuato ke Dinsos Provinsi Gorontalo untuk perbaikan dua rumah, dilihat dari kondisi rumah yang diterpa puting beliung sangat parah. Maka kami turunkan Tagana untuk bisa bersama – sama masyarakat bergotong royong membangun rumah tersebut,” kata Kadis Sagita. Rabu (17/09/2025).

Lebih jauh Kadinsos Sagita menjelaskan bahwa Tagana kerap melakukan bakti sosial pembangunan rumah atau rehabilitasi rumah pasca-bencana untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
“Seperti rumah roboh akibat bencana alam, melalui gotong-royong dan partisipasi aktif dari masyarakat serta pemerintah daerah. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas TAGANA dalam penanggulangan bencana di tahap pascabencana,” ujar Sagita.

Masih menurut Kadinsos Sagita, Tagana bersama Dinas Sosial Provinsi Gorontalo membantu warga yang rumahnya rusak atau roboh akibat bencana untuk membangun kembali rumah mereka dengan gotong-royong.
“Tagana juga memberikan pendampingan dan bantuan dalam bentuk tenaga maupun material untuk membantu korban bencana, termasuk pembangunan kembali rumah. Kami di Dinas Sosial Provinsi Gorontalo selalu mensuport setiap kegaiatan yang dilakukan teman – teman Tagana untuk aksi sosial ini,” ucapnya.
Sagita menandaskan, kegiatan bakti sosial pembangunan rumah merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya Tagana dalam membantu masyarakat dan memulihkan kondisi pasca-bencana, dengan menggerakkan potensi dan kepedulian dari masyarakat sendiri.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, baik sebelum, pada saat, maupun sesudah bencana terjadi,” tandasnya.