banner 728x250
Berita  

BK Deprov : WM ke Bandara Dalam Keadaan Mabuk, Kabandara Gorontalo : Yang Bersangkutan Biasa Saja

Kepala Kantor UPBU Kelas I Djalaluddin Gorontalo Joko Harjani, ST., M.Si, saat menggelar Konferensi Pers. Foto : Dafid.
banner 120x600
banner 468x60

REALITAS.CO.ID – Kepala Kantor UPBU Kelas I Djalaluddin Gorontalo Joko Harjani, ST., M.Si, angkat bicara soal Wahyudin Moridu penumpang pesawat maskapai Lion Air tujuan Makassar dalam keadaan mabuk berat.

Dihadapan puluhan awak media Joko Harjani memberikan informasi terkait tata cara pemeriksaan keamanan pada calon penumpang, barang, bagasi, dan kabin yang akan diangkut oleh pesawat udara.

“Seyogyanya kami hadir bersama pihak Lion Air. Akan tetapi, pihak Lion Air Gorontalo tidak bisa hadir. Karena terkait dengan kehumasan diambil alih langsung oleh Lion Air Jakarta, oleh Corporate Communication Strategic Bapak Danang Mandala Prihantono,” ucap Joko. Minggu (21/09/2025).

Lebih jauh Joko mengatakan, sebelum menuju maskapai ada tahap pemeriksaan terhadap penumpang yang akan berangkat, memeriksa barang-barang yang akan diangkat dengan menggunakan x-ray.

“Adapun proses pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan ya. Baik terhadap keputusan Menteri Perhubungan maupun terhadap dokumen Airport Security Program,”

“Khusus terkait pemeriksaan penumpang dan terkait tata cara penanganan penumpang yang tidak patuh terhadap perundang-undangan. Bahwa unit penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha Bandar Udara, harus melaksanakan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi adanya penumpang yang tidak patuh atau mengganggu,” lanjutnya.

Joko juga mengatakan bahwa berdasarkan laporan, calon penumpang tidak menunjukkan kondisi-kondisi seperti diberitakan.

“Jadi, kondisinya masih normal menurut profiling dan teman-teman yang dilapangan. Kemudian, terkait dengan komitmen keselamatan. Bahwa pihak Bandara Jalaluddin tetap berkomitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terkait dengan operasi penerbangan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Seluruh petugas Bandar Udara atau absen telah bekerja sesuai dengan SOP atau Standar Operasi Prosedur terhadap penerbangan sipil,” katanya.

Disinggung soal mungkin akan ada yang  melaporkan pihak Bandara Jalaluddin dan juga Lion Air itu ke pihak-pihak yang berwajib, terkait WM mabuk berat seperti disampaikan Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo. Joko mengungkapkan dirinya tetap menghargai proses itu.

“Kalau memang ada yang mau melaporkan, tentu kita semuanya tunduk kepada aturan yang berlaku. Jadi, pada tanggal 3 Juli 2025 perlu kami sampaikan bahwa telah kami lakukan konfirmasi kepada pihak airline bahwa yang bersangkutan memang berangkat dengan airline. Nah, berdasarkan laporan dari teman-teman petugas yang berdinas pada hari itu, tidak ditemukenali adanya potensi-potensi yang mengganggu keselamatan penerbangan. Kami tidak menemu kenali yang bersangkutan sempoyongan,” ungkap Joko.

Dirinya juga mengatakan bahwa petugas dilapangan tidak menemukan atau tercium bau mulut WM mengkonsumsi minuman beralkohol.  

“Pada saat itu petugas tidak menemukan bau alkohol. Berarti bisa dibilang pada saat itu yang bersangkutan dalam keadaan biasa-biasa saja. Jadi pada saat di bandara, PAX tersebut, kondisinya terpantau tidak mengganggu potensi untuk mengganggu keselamatan penerbangan,” tandasnya.

Sebelumnya Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo mengatakan bahwa Wahyudin Moridu dalam keadaan mabuk saat menyebut ingin merampok uang negara dan videonya direkam pada bulan Juli 2025 lalu.

“Yang bersangkutan menyampaikan kalau dari tadi malam, dia minum-minuman keras sampai besok paginya. Itu ke bandara masih dalam keadaan kondisi tidak sadar, artinya dalam keadaan mabuk,” kata Ketua BK DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama kepada wartawan, Jumat (19/9).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *