REALITAS.CO.ID – Oknum Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rahmat Maku, kembali jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Kali ini bukan soal dugaan amoral yang sempat menghebohkan publik, tetapi soal janji pemberian insentif khusus bagi Tenaga Medis Abdi dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boliyohuto yang belum ia berikan.
Berdasarkan informasi yang masuk dimeja redaksi, Rahmat diduga belum menepati janjinya terkait pemberian insentif khusus bagi Tenaga Medis Abdi (TMA) di rumah sakit tersebut.
Salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan Rahmat Maku sempat berjanji memberikan insentif bagi TMA di RS Boliyohuto selama dirinya duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo.
“Sempat diberikan tahun lalu, tapi tahun ini entah ada atau tidak sama sekali. Padahal janjinya selama Pak Aleg duduk di DPRD para TMA akan diberikan insentif khusus. Sejatinya kami berterima kasih atas kepeduliannya, tapi kami berharap pemberian insentif ini bisa konsisten, mengingat para TMA ini sudah dijanjikan akan diberikan insentif oleh Anggota DPRD Rahmat Maku lewat Gaji dan Tunjanganya,” ujarnya. Rabu (17/09/2025).
Sebelumnya, Rahmat pernah mengumbar janji di media bahwa ia akan menyisihkan gaji dan tunjangan sebagai bentuk kepedulian pribadi terhadap para nakes abdi.
“Mereka pantas menerima itu, dan Insya Allah saya ikhlas lakukan ini untuk masyarakat,” kata oknum aleg di salah satu media
Direktur RSUD Boliyohuto dr. Imelda Mohamad, turut membenarkan belum adanya pemberian insentif para TMA yang diberikan oleh Anggota DPRD Rahmat Maku.
“Memang ada informasi dari beberapa Nakes, bahwa belum ada pemberian insentif itu, tahun lalu ada, untuk tahun berjalan ini belum ada dan sampai sekarang juga belum ada insentif yang dijanjikan itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Rahamt Maku, selaku Aleg DPRD Kabupaten Gorontalo Partai PKB saat dihubungi beberapa waktu lalu membenarkan informasi tersebut dan dirirnya tetap akan memberikan insentif para naker RS Boliyohuto.
“Iya belum saya bayarkan karena saya masih mengalami musibah, insentif tersebut tetap saya berikan,” tandasnya
Sorotan publik terhadap Rahmat juga tak bisa dilepaskan dari rekam jejaknya. Nama Rahmat Maku pernah menghebohkan Gorontalo lantaran tersandung kasus amoral yang menyeret internal PKB. Meski persoalan itu sudah ditangani secara internal partai, bayang-bayang kasus tersebut masih melekat di benak masyarakat.
Kini, dengan janji manis yang tak ditepati kepada para nakes, citra Rahmat sebagai wakil rakyat semakin terpuruk di mata publik.